(Kamu hanya butuh waktu membaca tulisan ini sekitar 3,7 menit jika kecepatan membacamu 300 kata per menit) “everything is connected to everything else” -Kalimat di ujung video klip Failed Imaginer-nya Propagandhi- Pernah tidak kamu berpikir seperti “ah kok karya-karya generasi sebelum saya keren-keren semua?” Entah itu saat mendengar musik, menonton film, melihat karya seni, atau membaca karya sastra. Beberapa tahun lalu saya selalu memikirkan itu. Merasa kesal sendiri karena rasanya tidak ada sisa untuk generasi belakangan seperti saya untuk membuat sesuatu yang baru, pokoknya semua yang keren-keren di dunia ini sudah pernah diciptakan! Kita hanya kebagian sesuatu bernama daur ulang pikirku saat itu. Hal itu membuat saya selalu bertanya-tanya, kalau begitu sebaiknya apa yang harus kuperbuat? Jawaban utama yang kutemukan adalah : membaca berbagai hal dan berdiskusi sesering mungkin. Namun apa yang harus saya baca? Jujur meski 10 tahun bekerja sebagai pustakawan, se...