Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Oleh-Oleh dari House of the Unsilenced

Hai. Tanggal 30 Juli sampai 3 Agustus 2018 kemarin saya ke Jakarta mengikuti kegiatan bernama House of the Unsilenced (Rumah Kami yang Tidak Bungkam). House of the Unsilenced adalah ajang seni yang mempertemukan seniman, penulis, dan penyintas kekerasan seksual untuk bersuara bersama seputar tema mulai bicara, tubuh dan suara, dan kehidupan penyintas. Ajang seni ini bertempat di Jakarta dan adalah bagian dari Creative Freedom Festival 2018 yang diselenggarakan oleh Inter Sastra bekerja sama dengan Koalisi Seni serta beberapa Lembaga lainnya. Saya bisa ikut berkat ajakan dari Eliza Vitri Handayani, pendiri Intersastra. Di sana saya juga bertemu teman yang sejak lama kukenal melalui dunia zine dan craft, Ika Vantiani. Ia menjadi kurator untuk kegiatan ini. Serta beberapa teman baru. Ada beberapa rangkaian kegiatan seperti lokakarya membuat majalah/buku, decoupage, kolase 3D, penulisan fiksi, self care body movement, dan banyak lagi. Selengkapnya lihat akun Instagram @unsi

FANTASI NANCY (INGIN KURAIH TELINGAMU)

Seseorang pernah mengatakan lebih mudah hidup dengan fantasi karena fantasi memberi makna pada penderitaan. Maka dari itu Nancy memilih mengurung dirinya di sebuah perpustakaan sebab ia merasa tidak membutuhkan apa-apa lagi selain fantasi. Sejak usia 20 tahun Nancy memilih karir sebagai pustakawan agar ia bisa selalu dikelilingi oleh kisah-kisah yang tak akan ada habisnya dan tak perlu bertemu manusia lagi. Perpustakaan tempat Nancy bekerja, melayani peminjaman buku hingga pukul 10 malam untuk mahasiswa. Suatu malam Nancy sedang menghitung jumlah buku yang belum dikembalikan bulan itu ketika seorang lelaki tiba-tiba datang menyapa. “Saya sedang mencari buku tentang seni.” “Seni sangat luas kak, beritahu lebih detail agar saya lebih mudah mencarinya.” “Saya sebenarnya juga masih bingung, saya sedang buntu mengerjakan tugas akhirku untuk membuat sebuah lagu. Dosen pembimbing menantang saya menulis lagu-lagu berbahasa Indonesia dan saya kebingungan memulainya dari mana.” “