Langsung ke konten utama

Tentang Tato Armed Love

Sejak tidak mengenakan hijab, selain rambut, hal lain yang tidak pernah dilihat oleh orang lain selain keluarga dan sahabatku adalah tattoku. Tato bergambar benang rajut dan tulisan Armed Love yang dibuatkan oleh sahabat saya, Sheni. Saat itu ia sedang bersiap-siap akan berangkat kembali ke Bandung dan memang sedang belajar menato. 

Saya menawarkan diri karena sejak memutuskan untuk tidak lagi ingin tunduk pada perintah agama secara sadar dimulai saat meninggalkan tempat pengajian 2008 lalu, saya pun memulai petualanganku untuk mencari kebenaran versi saya sendiri. Mulai mencari tahu dan mencoba-coba segala hal yang menarik bagiku, salah satunya adalah tato.

Tato saat itu amat seksi bagi saya, sebuah simbol pengakuan bahwa hidupku selanjutnya akan kujalani penuh resiko namun saya siap menanggungnya. Bahwa hidup saya sejak itu menjadi menggairahkan untuk kujalani. Meski pada kenyataannya saya harus bertoleransi untuk menyembunyikannya. 

Saya memilih benang rajut, karena Sheni lah pertama kali mengajarkan saya merajut dan Armed Love adalah judul lagu favorit kekasihku saat itu. Saya juga kemudian menyukai lagu yang dibuat oleh The (International) Noise Conspiracy itu. 

Liriknya penuh semangat dan dalam. Begini lirik lagunya :

Yeah

Feel the gravity under your feet now
Blowing speakers, trying to figure out how
To turn it up and turn it loose tonight

To have rhythm and revolution
Seems like an easy solution
But right now we're gonna set it all on fire

To feel the power
To feel the juice
To feel the same things
Feel the same things that I do

Oh can't you see
Oh can't you see
This world belongs to you and me
Oh can't you see
Oh can't you see

Yeah, get injected, resurrected
Let's get infected, engage in life
We're the rejected resurrected
And we will make it right

Hey, now you're showing me how you move
To music, riots and to this groove
Never knew we could feel this good

We don't want to have to wait around
'Til we're out of the underground
We wanna have our freedom now

To feel the cold sweat
To feel the soul
On this hallowed ground
Baby, we can feel it all

Oh can't you see
Oh can't you see
This world belongs to you and me
Oh can't you see
Oh can't you see, yeah

Get injected, resurrected
Let's get infected, engage in life
We're the rejected resurrected
And we will make it right

Liberation's ready to bloom
Liberation's ready to bloom
Liberation's ready to bloom tonight

Oh baby, liberation's ready to bloom
Liberation's ready to bloom
Liberation's ready to bloom tonight

Hey hey, liberation's ready to bloom
Liberation's ready to bloom
Liberation's ready to bloom tonight

Yeah, liberation's ready to bloom
Liberation's ready to bloom



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang The Cranberries, Linkin Park, dan Perubahan Gaya Jilbab Saya

Sudah nyaris 10 tahun sejak saya merayakan ulang tahun ke-17 di sekolah. Ada banyak yang terjadi selama 10 tahun ini. Kupikir tulisan ini tidak begitu penting, namun semoga bisa memberikan jawaban atas pertanyaan kalian mengapa jilbab lebar saya berubah menjadi selembar kerudung saja? *psst memangnya sepenting apakah itu bagi hidupmu? Jika tidak penting, tidak usah dilanjutkan membacanya ;)   Jika bisa memilih dan menghapus fase dalam hidup, saya ingin sekali menghapus fase ketika saya saat berusia 16-18 tahun. Fase ketika saya selalu merasa paling benar dan belum tahu yang namanya mengkritisi diri sendiri. Pokoknya ketika belajar satu hal, baru selesai baca satu buku, sudah itulah yang paling benar, saya buru-buru mempraktikkannya. Masa-masa itu saya sedang senang-senangnya belajar agama Islam. Saya bersekolah di sekolah negeri, bukan pesantren. Namun justru itu yang membuat saya bertanya mengenai banyak hal. Saya ingin “mencari sendiri” bukan beragama hanya karena oran...

Bukan Tentang Rina Nose Yang Memutuskan Melepas Hijab

Saya menulis catatan ini setelah lama berpikir mengenai komentar mama dan tanteku di facebook kemarin sore atas tulisan Lailatul Fitriyah yang saya share. Keduanya berkomentar bahwa mereka tidak paham apa yang dituliskan Laila, bahasanya tingkat tinggi. Tulisan itu berjudul : Obsesi Terhadap Hijab adalah Produk Westernisasi. Dalam keluarga, saya adalah cucu pertama yang berkuliah di kota Makassar, saya baru menyadari percuma jika saya merasa terdukasi dengan cukup baik namun tidak bisa menyampaikan apa yang saya dapatkan kepada keluarga saya. Well, setelah memutuskan untuk membuka jilbab, dengan pertimbangan selama beberapa tahun, saya pikir dengan alasan “Ini hak saya, dosa dan amal adalah urusan saya dengan Tuhan” sudah cukup untuk menjawab pertanyaan orang-orang di sekelilingku terutama keluarga. Saya juga sudah pernah menuliskan ceritanya di sini . Tapi ternyata tidak. Mereka masih bertanya-tanya, mulai berasumsi macam-macam, ada yang bilang saya terlalu stress. Mung...

Tentang Keinginan Nona Merasa Nyaman dan Aman di Lantai Dansa

Sejak kecil saya senang menari. Kupikir dari sabang sampai merauke kita punya tradisi menari masing-masing sejak lama. Namun semakin beranjak remaja, sebagai anak perempuan, saya mulai diwanti-wanti menjaga tubuh. Tidak boleh ini itu demi "menjaga diri". Terlebih menari, harus dikurangi. Menari, berdansa, berjoget, apapun pilihan katanya, itu adalah aktivitas menyenangkan. Dan sejak kecil saya selalu membayangkan betapa menyenangkannya berada di tengah dancefloor. Tapi tidak semudah itu untuk merasakan nyamannya berdansa bagi anak perempuan. Saat beranjak dewasa saya pernah mendengar petuah seperti ini "Jangan ke diskotik, laki-laki menganggap perempuan yang ke sana adalah perempuan tidak benar, jadi mereka seenaknya akan meraba-raba tubuhmu." Dan saya mendengar ketika pelecehan seksual terjadi di lantai dansa banyak orang yang akan menyalahkan korban "Ya kalau tidak mau disentuh jangan bergabung." Tapi kupikir kita semua bisa m...