Ada hal yang sempat saya lupakan dari proses menemukan arah mau ke mana selama beberapa tahun kemarin. Saya menyebutnya masa menyunting ribuan kisah hidup teman-temanku. Tentu saya tak bisa mengingkari bahwa jalan hidup yang kupilih saat ini adalah hasil dari kepingan banyak pelajaran dari kisah-kisah yang telah dilalui sebelumnya oleh orang lain. Saya beruntung memiliki waktu mendengarkan dan membaca banyak kisah sehingga saya tak perlu melakukan hal yang sama dan jika ada kesalahan pun saya bisa menghindarinya sebagian. Hal yang sempat saya lupakan itu adalah merekam sajak. Saya senang menulis saja ataupun menyimpan sajak orang lain yang saya suka dan ada hubungannya dengan kehidupanku. Saya senang menulis diari terselubung melalui sajak. Yaaa walaupun tidak pernah berhasil menulis sajak dengan bagus bahkan lebih terlihat ber-lebay-han.
Beberapa hari lalu saya kembali membuka arsip dengan label pusisi-pus di blog Aoiniji itu. Dan saya berniat menaruhnya kembali di blog ini. Tentu saja tidak semua. Hanya beberapa yang berkesan bagi saya sendiri.
1.
hadirkan aku dalam kisah Sawerigading
Jika dibiarkan memilih tokoh dalam kisah Sawerigading
Kan kupilih menjadi We Nyilik Timo
Muncul dari laut dan di bibir pantai telah menunggu Batara Guru sang mempelai priaku
Tidak
Aku ingin menjadi We Datu Senngeng
Dari rahimku kan lahir Sawerigading dan saudara kembarnya yang cantik nan rupawan
Tapi
Kurasa lebih baik terlahir menjadi We Temmamala
Berkat nadzarku Sawerigading lahir dengan selamat
Ah,
Lebih kupilih menjadi I We Cudai
Mencuri hati Sawerigading dan ia mau melakukan apa yang kuminta
Bukan
Maksudku aku saja yang menjadi I We Cimpau
Selir Sawerigading, sabar merawat anak tiriku dari rahim I We Cudai
Namun,
Akhirnya kuputuskan menjadi We Tenriabeng saja
Bissu sejak dalam kandungan
Agar tak rumit hidup dan perasaanku di jerat cinta
Tentram di langit
Makassar, September 2008
2.
kita tak pernah menyangka
bahwa kita dipertemukan dalam kondisi
kau pasien dan aku perawat
aku,
perawat yang dua hari ini
datang mengukur suhu tubuhmu, pasienku
kau,
pasien yang terbaring di ranjang
melamun dan menanti, aku perawatmu
Januari, 2009
3.
Beberapa hari lalu saya kembali membuka arsip dengan label pusisi-pus di blog Aoiniji itu. Dan saya berniat menaruhnya kembali di blog ini. Tentu saja tidak semua. Hanya beberapa yang berkesan bagi saya sendiri.
1.
Biarkan ku memilih
Jika dibiarkan memilih tokoh dalam kisah Sawerigading
Kan kupilih menjadi We Nyilik Timo
Muncul dari laut dan di bibir pantai telah menunggu Batara Guru sang mempelai priaku
Tidak
Aku ingin menjadi We Datu Senngeng
Dari rahimku kan lahir Sawerigading dan saudara kembarnya yang cantik nan rupawan
Tapi
Kurasa lebih baik terlahir menjadi We Temmamala
Berkat nadzarku Sawerigading lahir dengan selamat
Ah,
Lebih kupilih menjadi I We Cudai
Mencuri hati Sawerigading dan ia mau melakukan apa yang kuminta
Bukan
Maksudku aku saja yang menjadi I We Cimpau
Selir Sawerigading, sabar merawat anak tiriku dari rahim I We Cudai
Namun,
Akhirnya kuputuskan menjadi We Tenriabeng saja
Bissu sejak dalam kandungan
Agar tak rumit hidup dan perasaanku di jerat cinta
Tentram di langit
Makassar, September 2008
2.
Profesi baru kita
bahwa kita dipertemukan dalam kondisi
kau pasien dan aku perawat
aku,
perawat yang dua hari ini
datang mengukur suhu tubuhmu, pasienku
kau,
pasien yang terbaring di ranjang
melamun dan menanti, aku perawatmu
Januari, 2009
3.
Tangga yang setia pada anaknya
Menapaki saat
Menentukan waktu
Nada mampu tersusun rapi
Menemukan simphoni yang indah
Meski tak berseteru
Sebab selalu ada yang tetap tinggal
Walau tanpa bekas
Nada mampu tersusun rapi
Menemukan simphoni yang indah
Meski tak berseteru
Sebab selalu ada yang tetap tinggal
Walau tanpa bekas
September 2011
Komentar
Posting Komentar