Berkat obrolan panjang semalam bersama @dindiepop dan @yuliussamiaji tentang dub, saya jadi ingat sama projekan iseng Abracadubra ini.
Zine ini awalnya ingin kujadikan zine khusus memuat tulisan-tulisan saya tentang Dub. Sejak tahun 2010 saya benar-benar menyukai genre musik itu. Tapi karena saat itu saya merasa tidak punya banyak teman untuk ngobrol soal Dub, tidak punya banyak referensi, akhirnya nama Abracadubra kujadikan zine tentang hasil penelitian saya saat mengerjakan tugas akhir kuliah mengenai naskah Bugis kuno "lontara" yang berisi ramuan obat-obat tradisional. Kupikir cukup nyambung juga mengingat kata "abracadabra" adalah mantra tertua di dunia. Zine kedua tentang khasiat semangka yang kubuat saat bekerja di Desa Purwodadi, Jambi. Zine ketiga tentang khasiat pisang saat saya penelitian di Desa Soga, Soppeng dan tinggal di rumah petani yang memiliki kebun pisang aneka macam.
Hari ini saya begitu senang karena berkat mereka, saya bersemangat lagi untuk kembali menulis tentang dub dan berpikir akan membuat zine Abracadubra 4. Mungkin tentang hasil pengamatan saya melihat Bapak ku meramu sendiri obat dari bahan alami melawan penyakit nya sejak 10 tahun terakhir: diabetes.
Terima kasih Dindie dan Sami atas energi positif ini. Juga @davesyauta sahabat pena yang jauh di mata dekat di hati, karena tidak berhenti mengirim energi yang sama.
Komentar
Posting Komentar